Dika Berduka
- Endah
- Nov 10, 2017
- 2 min read
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un Seminggu yang lalu (2/11) Ayah Dika meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soetomo. Empat hari sebelum meninggal, beliau dirawat akibat infeksi luka di kaki beliau. Maklum, beliau bekerja serabutan di tambak milik orang lain. Ketika bekerja di tengah tambak tanpa menggunakan alas kaki, kaki beliau tertusuk benda tajam yang ada di dasar tambak. Karena beliau menganggap itu hanya luka sepele, beliau tidak segera pergi ke puskesmas. Luka dibiarkan begitu saja hingga terjadi infeksi. Maka dari itu bakteri mulai menyerang dan menyebabkan tetanus.
Selasa lalu (7/11) saya, @Tiara Nur Pratiwi dan @Zavira Ika Rahmania ta'ziyah ke rumah Dika. Malam itu Ibu Dika bercerita banyak tentang Dika. Bocah yang berumur 9 tahun itu sempat merasa aneh karena tiba-tiba dijemput lebih awal dari sekolah kala itu. Pak Supri (tetangga yang biasa menjemput) tak tega untuk mengabarkan berita duka tersebut. Hingga setibanya di rumah, Dika baru memahami jika ayahnya telah meninggal. Diam - diam Dika menangis karena harapannya saat ini tak mungkin terwujud. Setiap hari Dika berharap agar Ayahnya Pulang dan bisa mengajari Dika. Namun ayahnya jarang sekali pulang, beliau lebih memilih tidur di warung yang ada di dekat rumahnya. Sesekali saja Ayah Dika pulang hanya untuk melihat kondisi anaknya. Itu pun ketika Dika sudah terlelap.
Dika mulai paham jika saat ini dia tidak bisa berharap lagi. Meski begitu Alhamdulillah Dika masih semangat sekali belajar. Malam itu Dika semangat sekali belajar huruf A sampai Z meski matanya berkaca-kaca. Dengan lantang ia menyebutkan huruf dan angka satu-persatu. Tak terasa sudah 4 bulan dika sekolah di tempat yang baru, Alhamdulillah huruf A sampai Z sudah ia kenal dan mulai dihafal.
Semoga Semangat Belajar Dika terus Berkobar hingga Ia menjadi Pahlawan utk orang tuanya, keluarganya, agamanya, dan bangsanya Aamiiiin....
Terima Kasih kepada K51 Foundation dan para donatur yang selalu berdoa dan membantu Dika
Comments